Menkumham, Yasonna H Laoly luncurkan Buku Birokrasi Digital

Jakarta – Humas

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H Laoly  saat memberikan sambutan dalam kegiatan Syukuran Opini Laporan Keuangan Tahun 2015 Kemenkumham RI serta Peluncuran Buku Birokrasi Digital di Graha Pengayoman, Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jakarta, menyampaikan bahwa birokrasi, yang dirancang untuk melayani publik, harus diberdayakan dengan basis digital dan dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat diakses secara online, Senin (13/06). 

Saat ini dunia sudah memasuki era ‘Digital Civil Society’. Jika tidak mengikuti perubahan di abad teknolgi maka kita akan menjadi barang antik, tertinggal dan ditinggalkan,” ujar Menkumham.

 Selanjutnya, Menkumhan mengajak seluruh jajaran dii Kemenkumham untuk melek teknologi, dan melakukan inovasi dalam pelayanan publik. “Dulu, untuk membuat izin PT (perseroan terbatas) membutuhkan waktu berbulan-bulan, sekarang dengan sistem digital dan online, hanya dibutuhkan waktu beberapa menit,” tandas Yasonna.

Selain itu, beliau juga mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh jajaran di Kemenkumham, yang telah bekerja keras dan bersinergi dalam melakukan inovasi pelayanan kepada publik, sehingga di pertengahan tahun 2016 ini, kinerja Kemenkumham mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dari berbagai instansi.

“Perjalanan panjang dalam pelayanan publik telah kita laksanakan, begitu juga sinergisitas di pusat maupun di kantor wilayah, serta unit pelakasana teknis selaku pelaksana garda terdepan. Sehingga Capaian kinerja yang ditorehkan mendapat apresiasi berupa penghargaan yang patut kami syukuri dan pertahankan.

Dengan berbagai penghargaan yang telah dicapai, saya berharap seluruh jajaran Kemenkumham untuk tidak terlena, melainkan semakin memicu dan memacu Kemenkumham untuk terus berinovasi, dan dapat bekerja lebih keras lagi, ucap Laoly.

Harapan lain yang disampaikan Menkumham kepada seluruh pegawai di Kemenkumham agar menjadi seorang Climber,  yakni orang yang selalu ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik, mempunyai orientasi dan motivasi yang besar, senantiasa belajar dan bekerja. “Seorang climber selalu ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik dalam menjalani kehidupannya.

Bagi Pegawai di lingkungan Kemenkumhan saya menekankan agar tidak menjadi seorang Quitter, yaitu seorang yang menjalani kehidupan yang datar-datar saja. Tidak ada gairah, tidak berani mencoba, menyerah sebelum melakukan yang terbaik, bahkan hanya sibuk dengan khayalan-khalayan sebuah kesuksesan. “Bermimpi itu baik, tapi kalau hanya sebatas bermimpi saja ‘it means nothing’.

Kemudian jangan pula menjadi seorang Camper, yang merasa puas dengan apa yang sudah dihasilkan. Merasa nyaman dengan kondisi sekarang. “Hal ini menyebabkan berhentinya pengembangan diri atas prestasi yang sudah ditorehkan,” tutur Menkumham.

Diakhir sambutannya, Menkumham mengingatkan bahwa kesuksesan bukanlah hal yang mudah. Kesuksesan dituntut kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Kesuksesan besar dibangun dari fondasi-fondasi kesuksesan kecil yang konsisten. Kesuksesan harus direncanakan dan diperjuangkan. “Dalam perjuangan tidak ada yang disebut dengan kegagalan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Dan dalam mengejar kesuksesan kita harus menyelesaikan pekerjaan secara tuntas dan berkualitas, tandas Yasonna

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa penghargaan yang diraih Kemenkumham hingga pertengahan tahun 2016, yaitu: Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik TOP 35, TOP 9 (9 terbaik), yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), yaitu Pelayanan Publik untuk Notaris Online;  Penghargaan dengan Kriteria Transaksi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Terbanyak melalui Sistem Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak Administrasi Hukum Umum (SIMPADU) , dan Instansi yang Membangun Interkoneksi dengan SIMPONI Kementerian Keuangan, dari Ditjen PNBP Kemenkeu melalui Ditjen AHU, Imigrasi dan KI.

Kemudian Terbaik Pertama atas Konsistensi Penggunaan Metode Computer Assisted Test (CAT) dalam mekanisme rekrutmen ASN dari seluruh kementerian/lembaga (K/L); Terbaik ke Tiga Kategori Pengelolaan Kepegawaian dari seluruh K/L; Terbaik ke Empat Perencanaan Kepegawaian dari seluruh (K/L); Opini Laporan Keuangan Kemenkumham Tahun 2015 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI; Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah dengan nilai B; serta Penghargaan yang diterima oleh para Kepala Kantor Wilayah dari Kementerian Keuangan di wilayah, terkait Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan Pelaporan Keuangan.