Maulid Nabi di Kemenkumham: Teladani Kepemimpinan Rasulullah SAW dalam Pelayanan Publik

BPHN.GO.ID – Jakarta. Di tengah kegelapan, sebuah cahaya menyingsing dari kota Mekkah, menandai lahirnya manusia istimewa yang kelak akan mengubah dunia. Nabi Muhammad SAW, sang pembawa risalah terakhir, hadir bagai oase di tengah padang pasir, menyejukkan hati yang gersang dan penghilang dahaga bagi mereka yang tersesat.   Berabad-abad setelah kelahirannya, cahaya ajaran Nabi Muhammad masih terus berpendar, menjadi panduan bagi manusia di seluruh penjuru bumi.

Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Menkumham Supratman Andi Agtas, yang diwakili oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Razilu, mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk meneladani nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memberi teladan tentang bagaimana seorang pemimpin dan umatnya bekerja keras membangun peradaban yang beradab, toleran, dan menjunjung tinggi keadilan,” kata Razilu dalam sambutannya di Graha Pengayoman, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (19/10/2024). 

Razilu mengatakan bahwa salah satu teladan yang diberikan Nabi Muhammad SAW adalah melalui Piagam Madinah, sebuah dokumen bersejarah yang menggariskan prinsip musyawarah, persatuan, dan keadilan sosial. Piagam ini menjadi bukti kebijaksanaan beliau dalam memimpin berbagai kelompok masyarakat yang berbeda sehingga tercipta harmoni.

“Dalam kompetensi ASN, ini dikenal dengan kompetensi sosial kultural. Nilai-nilai ini sangat relevan dengan tugas kita sebagai ASN, yang harus menjaga persatuan bangsa dan memberikan pelayanan publik yang adil kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang bulu,” tegas Razilu. 

Mengutip pernyataan dari Stephen Covey, Razilu menjelaskan bahwa terdapat empat dimensi kecerdasan yang perlu kita kembangkan sebagai ASN, yaitu kecerdasan fisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Nabi Muhammad SAW adalah teladan sempurna yang telah berhasil mengharmonisasikan keseluruhan kecerdasan tersebut.

Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk sebagai seorang suami yang paling baik, sebagai seorang ayah yang terbaik, sebagai seorang kakek yang paling baik, sebagai seorang pemimpin yang baik. “Rasulullah adalah sosok manusia yang sepanjang masa akan menjadi teladan bagi siapa saja yang ingin menjalani hidup ini dalam rida Allah SWT,” ungkap Razilu. 

Sebagai penutup sambutannya, Razilu mengajak seluruh jajaran Kemenkumham untuk menjadikan momen ini untuk memperkuat silaturahmi, saling mengingatkan dalam kebaikan, serta meneladani akhlak mulia dari beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan pekerjaan, rumah tangga, serta dalam pergaulan dengan siapa saja.

“Semoga ajaran beliau menjadi pedoman yang menuntun kita menuju keberkahan dan kesuksesan dalam hidup di setiap langkah kita,” imbuh Kepala BPSDM Hukum dan HAM tersebut. 

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian nasihat-nasihat agama (mauizoh hasanah) dari KH. Muhammad Syauqi MZ. Acara tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris BPHN I Gusti Putu Milawati, Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional Arfan Faiz Muhlizi, Kepala Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional Nur Ichwan, Kepala Pusat Pembudayaan dan Bantuan Hukum Sofyan, Kepala Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional Jonny P. Simamora, Pimpinan Tinggi Pratama Unit Utama Kemenkumham, serta perwakilan pegawai Kemenkumham lainnya. (HUMAS BPHN)