SI Daskum : Sahabat Indonesia Cerdas Hukum

BPHN-Jakarta. Dalam rangka Kegiatan Penyuluhan Hukum Serentak 2016, Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar lebih agresif dan cerdas karena kemajuan teknologi dan internet dapat membuat masyarakat mengalami over-communicated. "Cerdas hukum ini ibarat menjual produk di super market yang harus bersaing dengan ribuan informasi lainnya yang belum tentu dianggap penting oleh masyarakat," ucapnya.

Oleh sebab itu  dibutuhkan langkah nyata yang out of the box yakni Cerdas Hukum sebagai brand layaknya sebuah produk. Brand Cerdas Hukum, lanjutnya diklaim sangat unik karena selain memiliki diferensiasi yang jelas yakni lebih dari sekedar sadar hukum. Brand ini memiliki positioning yang jelas yakni mengajak masyarakat untuk lebih memahami hukum.

Salah satu representasi paling efektif dari sebuah brand adalah maskot. Menurut Enny, maskot merupakan salah satu strategi marketing yang membuat perusahaan atau brand terlihat unik. Awalnya ada beberapa alternatif nama maskot diantaranya adalah Dexter yang dalam Bahasa Latin artinya cerdas, Paraduta dalam Bahasa Sansekerta artinya cerdas, Cato dari Bahasa Yunani, Daskum akronim dari Cerdas Hukum dan Cerkum akronim Cerdas Hukum. Untuk itu kita putuskan memakai nama SI Daskum, yaitu Sahabat Indonesia Cerdas Hukum.  

Sedangkan untuk icon dari maskot tersebut kita memilih Lumba-lumba. Lumba-lumba merupakan mamalia laut yang sangat cerdas. Secara teknis lumba-lumba canggih komunikasi efektif, dan mampu mengikuti instruksi yang diberikan manusia dan mampu bekerja dalam tim," papar Kepala BPHN.

Sebagian orang lebih mudah mengingat sesuatu apabila hal tersebut nyata, atau setidaknya dapat dirasakan oleh panca indera. Berangkat dari hal tersebut, SI Daskum diejahwantahkan (terwujud –red), Keyakinan yang terlahir agar setiap orang pada umumnya dan Pegawai Negeri pada khususnya dapat lebih mudah mengingat apa makna yang terkandung di dalamnya dari sebuah semangat revolusi mental SI Daskum disipkan, agar menjadi perlambang perubahan yang bergerak dinamis menjawab tantangan jaman.

SI Daskum adalah lumba-lumba yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi, sehingga dengan elemen intelektual ini SI Daskum dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, hal yang sangat penting di tengah sulitnya membedakan mana yang hitam dan putih, yang semuanya nampak menjadi “abu-abu”. Dengan kemampuan tersebut pula, SI Daskum diharapkan mampu memenuhi hasrat keingintahuan manusia terhadap apa yang ditangkap oleh panca inderanya, dibutuhkan oleh raganya, dan dicari oleh jiwanya.

Kecerdasan ini memberikan gambaran bahwa dalam menghadapi pasang-surut kehidupan, pengetahuan menjadi kunci utamanya. Hal ini mengharuskan setiap orang  akan meningkatkan kemampuan baik sikap, mental, ataupun spiritualnya. SI Daskum adalah pemberi pelajaran sekaligus pembelajar. SI Daskum berinteraksi dengan sekelilingnya, serta berbagi ilmu dan informasi yang bermanfaat untuk menjalani kehidupan, dengan bertukar pikiran segala hal akan terasa lebih objektif dan berimbang.

Selain cerdas, dalam diri SI Daskum terdapat kemampuan sebagai pandu, sebagai penuntun jalan ke arah tujuan, di dunia luar sana SI Daskum menjadi penuntun bagi bahtera – bahtera yang berlayar melintasi samudera, kapal – kapal yang menjelajah sisi lain dari isi dunia. SI Daskum memberi jalan bagi siapapun yang kebingungan, menuntun siapapun yang hilang tujuan hingga menuju terang benderang. Dengan tuntunannya, masyarakat dapat memahami secara utuh hak dan kewajiban dalam berbangsa dan bernegara, sehingga keyakinan bahwa equality before the law  (setiap orang sama dihadapan hukum) tidak hanya sekedar obrolan di warung kopi yang satire dan jauh dari angan-angan, namun ia membumi dan dapat dirasakan langsung oleh rakyat.

Dengan kepanduannya, diharapkan menjadi contoh bagi pemerintah agar dapat memberikan kebijakan yang bermanfaat untuk semua, berorientasi pada pelayanan publik sebagaimana harapan orang banyak, yang berujung pada kehadiran pemerintah dalam mensejahterahkan rakyatnya. Negara tidak boleh absen sedetikpun dalam menuntun rakyatnya ke jalan kemerdekaan yang abadi, berdaulat , adil dan makmur, sebagaimana tujuan negara kita.

SI Daskum adalah sahabat bagi manusia, hal ini dapat dilihat dari perilakunya yang hangat dan menyenangkan, memberi penghiburan kepada mereka yang sibuk dan terjebak rutinitas pekerjaan. Bagi SI Daskum menjadi bahagia itu sederhana cukup berbagi rasa dan mendengarkan setiap   keluh-kesah dan mencoba menemukan jalan keluarnya bersama-sama. Persahabatan juga membawa konsekuensi belajar memahami kekurangan satu sama lain, karena persaudaraan mengikat setiap pihak agar memperbaiki diri masing-masing. SI Daskum adalah media yang netral dalam memberi pertimbangan, bertindak berdasarkan fakta yang sebenarnya dan mengindahkan subjektifitas pribadi.

 

Dalam melaksanakan tugas SI Daskum juga memiliki semangat menolong orang lain yang sedang mengalami musibah. Dengan kecerdasanya ia mampu bekerja dengan manguks dan sangkil atau dalam istilah yang lebih popouler mampu bekerja secara efektif dan efisien. Di samping itu SI Daskum memiliki efek penyembuh, sebagaimana resep yang mampu menyembuhkan penyakit sosial, layaknya hukum yang juga kita kenal sebagai ultimum remedium atau obat terakhir. SI Daskum dengan kecerdasan, kepanduan, dan empati sosialnya adalah solusi paten dalam membantu masyarakat berhadapan dengan hukum dan segala konsekuensinya, memberi teladan bukan hanya dengan ucapan namun juga wujud nyata dari sebuah tindakan. ***(RA/DMF)