Jakarta, WARTA-BPHN
Pertemuan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Presiden Joko Widodo digelar dalam suasana santai di Istana Merdeka. Rencana awal pertemuan tersebut akan diadakan di kantor Presiden, namun setelah menggelar rapat terbatas, pihak istana mengabarkan pada media bahwa presiden akan menerima sembilan anggota Pansel di Istana Merdeka, Senin (25/5).
Dalam konferensi pers Jokowi mengaku sengaja memilih 9 perempuan dari beberapa latar belakang berbeda, dengan harapan pimpinan KPK yang akan datang adalah pimpinan KPK yang berintegritas, yang memiliki kecakapan serta kemampuan yang komprehensif, tidak hanya memiliki kompentensi hukum belaka namun dapat membangun sistem. Jadi para pimpinan lembaga anti korupsi yang terpilih ada yang menguasai bidang manajemen, pemerintahan, dan teknologi informatika, ahli management, governance. Selain itu, salah satu dari pimpinan KPK juga harus ahli IT, agar pimpinan KPK memiliki kemampuan untuk mengelola KPK baik dalam merancang sistem IT dalam rangka pemberantasan korupsi.
Selanjutnya dijelaskan pula oleh Jokowi bahwa dari kesembilan pansel tersebut ada yang ber latar belakang ekonom dan ahli pencucian uang. Dikatakan, dua bidang tersebut sangat diperlukan dalam menyeleksi para calon pimpinan KPK, sebab dalam menjalankan tugasnya akan berhadapan dengan berbagai permasalahan mengenai kasus-kasus yang berkaitan dengan pencucian uang. Hal ini dimaksudkan pimpinan KPK kedepan Ahli keuangan dan ekonomi, serta ahli pidana pencucian uang. Selain itu, pimpinan KPK terpilih harus memiliki wawasan yang terkait dengan kejahatan ekonomi, dan korupsi sumber daya, serta pencucian uang. Tak kalah penting bagi pimpinan KPK terpilih harus juga ahli psikologi, agar pimpinan KPK terpilih memiliki integritas, keberanian, kepemimpinan, serta mampu bekerja sama dalam sebuah tim. Pimpinan KPK selain berani juga harus bisa membangun jaringan, membangun networking, dan punya kemampuan kerja sama yang baik, baik di internal maupun dengan lembaga yang lainnya.
Dengan telah terbentuknya Panitia Seleksi yang berlatar belakang berbeda, harapan saya pimpinan KPK yang terpilih, merupakan para tokoh yang dapat saling melengkapi serta dapat menjalani tugas pemberantasan korupsi di Indonesia. (dari berbagai sumber)*tatungoneal
Nama-nama Panitia Seleksi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.
1. Destry Damayanti M.Sc, ahli ekonomi keuangan dan moneter
2. Dr Enny Nurbaningsih SH,M.Hum pakar hukum tata negara Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional
3. Prof Dr Harkristuti Harkrisnowo SH LLM, pakar hukum pidana dan HAM, Kepala Badan Pengembangan Manusia Kemenkum
4. Ir Betti S Alisjahbana MBA, ahli IT dan managemen
5. Dr Yenti Garnasih SH MH, pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang
6. Supra Wimbarti M.Sc Ph.D, ahli psikologi SDM dan pendidikan
7. Natalia Subagyo M.Sc, ahli tata negara pemerintahan
8. Dr Diani Sadiawati SH LLM, Direktur di Bappenas
9. Meuthia Ganie Rochman Ph.D, ahli sosiolog korupsi dan modal sosial