PESAN SEKJEN KEMENKUMHAM PADA PELATIHAN EXECUTIVE PUBLIC COMMUNICATION

Bali. HUMAS BPHN

Kemampuan berkomunikasi dengan baik, belum tentu dapat dimiliki oleh setiap individu atau golongan. Belajar berkomunikasi yang baik sangatlah sulit untuk penerapannya.

Apalagi sebagai seorang pejabat negara/pemerintah, yang pekerjaannya berhubungan langsung dan berinteraksi dengan publik, sewajarnya harus mempunyai bekal dan ilmu berkomunikasi dengan baik.

Jajaran Kementerian Hukum dan HAM, sekarang ini sedang membangun dan melatih terhadap tingkat kepercayaan diri untuk berkomunikasi dalam bentuk pelatihan berkomunikasi yang baik.

Pelatihan komunikasi yang diselenggarakan, tujuannya adalah bukan hanya sekedar meningkatkan kemampuan atau keterampilan saja, tetapi juga melatih bagaimana membangun citra yang positif kepada masyarakat terhadap Kementerian Hukum dan HAM, demikian yang disampaikan oleh Sekjen Kemenkumham, Bambang Rantam Sariwanto dalam kegiatan Pelatihan Executive Public Communication, bagi para pimpinan tinggi pratama, baik tingkat pusat maupun daerah dalam hal ini Kantor Wilayah (Kanwil), Harris Hotel-Bali, 5-8 April 2016.

Pelatihan tersebut diajarkan mengenai bagaimana strategi membangun citra yang baik kepada masyarakat dan teknik-teknik berhadapan dengan media, baik cetak, elektronik maupun media lainnya, kepada para pimpinan tinggi yang hadir sebagai peserta.

Disampaikan pula bahwa belakangan ini di Kementerian Hukum dan HAM, dihadapkan dengan isu-isu yang sangat kontradiktif. Dan isu-isu terakhir ini, kedudukan kita pada posisi yang betul-betul sangat disalahkan oleh orang lain" ujar Bambang Rantam Sariwanto.

"Hal itu semestinya dapat menjelaskan dengan baik kepada masyarakat luar, apa yang sekarang ini sedang kita lakukan. Persoalan-persoalan yang belakang ini sering terjadi di lingkungan Kementerian, khususnya pemasyarakatan (pas), yang kerapkali ditampilkan dan selalu menjadi pemberitaan yang kurang bagus (badnews) terhadap opini masyarakat, semestinya kita harus mampu menjelaskan informasi-informasi yang baik (goodnews) juga, sebagai penyeimbang terhadap pemberitaan tersebut, ucap Bambang dalam sambutannya.

"Kita selalu menampilkan bahwa kita pada posisi serba kekurangan (SDM, Sarpras, dan Anggaran), seakan-akan kita ingin membela bahwa kita salah dan memang kita kekurangan, Padahal sebenarnya "tidak". tegas Bambang.

Semestinya kita harus tahu dan yakin bahwa apa yang terjadi saat ini adalah bagian dari suatu kejadian yang tidak diinginkan, dan kita juga sedang lakukan pembenahan, ujar bambang menambahkan. Kementerian Hukum dan HAM ingin memberikan kontribusi yang terbaik, pada Bangsa dan Negara ini.

Selebihnya beliau juga menekankan pada para pejabat dilingkungan Kementerian hukum dan HAM agar dapat berkomunikasi dengan publik dengan baik dan perlu di asah kemampuan dan daya ingat yang tajam sebab jika tidak dikuasai masalahanya tentu akan menjadi berbalik terhadap suatu organisasi, khususnya Kementerian Hukum dan HAM.

Diharapkan dengan diselenggarakannya kegiatan Executive Pubic Communication bagi para Pejabat Tinggi Pratama Kementerian Hukum dan HAM, diharapkan dapat menunjang pelaksanaan tugas fungsi sehari-hari dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat lua, pungkas Bambang Rantam Sariwanto. *sariberita dari : humas.itjen