MENKUMHAM, YASONNA H LAOLY MELAKUKAN TELECONFERENCE DENGAN 33 KANWIL

Jakarta, BPHN, Untuk meningkatkan kinerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly melakukan teleconference dengan 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM di ruang Control Room, Ex. Gedung Centra Mulia lt.19, Kuningan - Jakarta Selatan (14/04).

Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Jenderal, Bambang Rantam Sariwanto, beliau menyampaikan kegiatan ini merupakan hasil investigasi dari Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasioal (BNN), Kepolisian serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menuntaskan program Zero Narkoba dilingkungan Kementerian Hukum serta bersih Narkoba, Handphone, Senjata Tajam dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan.

Menkumham, Yasonna H Laoly dalam kegiatan ini dengan tegas menyampaikan bahwa Kita menyatakan Perang terhadap Narkoba, untuk itu kepada Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Lembaga pemasyarakatan wajib secara rutin melakukan sidak terhadap seluruh jajarannya terutama pada lembaga pemasyarakat dan rumah tahanan. Hasil sidak yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM, BNN dan TNI masih saja ditemukan menghuni lembaga menggunakan Narkoba, Alat komunikasi, senjata tajam dan lain sebagainya, ini merupakan keprihatinan kita dan harus di dibenahi.

Yasonna juga menekankan kepada Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Lapas bahwa sebagai seorang pimpinan, harus berani mengambil sikap. Saya perintahkan, untuk para Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Divisi Pemasyarakatan, mulai sekarang singsingkan lengan baju, turun kelapangan, bersihkan semua peredaran HP dan Narkoba dalam Lapas atau Rutan. Mulai sekarang untuk “MEMETAKAN” kondisi Lapas/Rutan yang over kapasitas dan under kapasitas, kita tunjukkan bahwa kita kerja, kerja, dan kerja” ucap Menteri dengan semangatnya kepada para pimpinan daerah tersebut.

Kemudian, beliau juga menyatakan akan mengambil langkah-langkah preventif dan represif, agar narkoba, HP, Senjata tajam dan lainnya agar tidak berada dlingkungan Lapas maupun di rutan, untuk itu ditekankan pada para Kepala Kantor Wilayah untuk melakukan bersih-bersih. Jangan ada lagi belas kasih kepada siapapun, jika ada pegawai yang bermain-main dengan Narkoba, usulkan untuk di pecat, jika dia pengedar, pecat dan serahkan pada Kepolisian, ini merupakan tindakan antisipasi kita agar bandar narkoba tidak lagi masuk dan buka jaringan dari dalam Lapas maupun Rutan, tegas beliau.

Selain itu, Yasonna H Laoly, menerangkan bahwa Kementeriannya terus berbenah usai mendapat kritikan keras atas peredaran narkoba dan kepemilikan handphone di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (rutan). Untuk itu, Yasonna juga meminta untuk me-redistribusi, dari tempat-tempat yang padat (over) ke tempat lain yang jumlahnya masih sedikit di wilayah kerja masing-masing. Jika kita kekurangan pegawai, lakukan penambahan tenaga kerja perbantuan (outsourcing). Untuk mengurangi over kapasitas dan tekanan didalam Lapas/Rutan, Yasonna menegaskan “harus dikurangi isinya, pindahkan. Jika tidak ada yang mau mengikuti perintah saya “silahkan mundur”, laporkan ke saya, Setjen, atau Irjen, akan segera saya ambil tindakan.

Menteri meminta kepada semua para Kakanwil untuk menentukan pilot project awal, khususnya terhadap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan), yang akan dijadikan sebagai percontohan, yang bersih dari peredaran gelap HP dan Narkoba. “PASTI bisa, kalau ada kemauan PASTI bisa” tegas Yasonna kepada para Kakanwil dan jajarannya, melalui media teleconference. tegas beliau.

Diakhir arahannya, Yasonna mengungkapkan perumpamaan seekor Keledai, “Keledai saja tidak mau terperosok pada lubang yang sama, apalagi kita. Kalau kita masih mengulangi perbuatan yang sama, berarti kita jauh lebih jelek/bodoh dari seekor keledai” ujar Yasonna, pungkas Menkumham.

Sementara dalam dialog dengan jajarannya melalui media teleconference hanya 8 Kanwil yang berkesempatan berdialog dengan Menkumham, hal ini disebabkan keterbatasan waktu beliau, ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bambang Rantam Sariwanto yang menjadi pemandu dialog.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pejabat dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM serta diliput oleh media cetak dan media Elektronik dilanjutkan dengan dialog dengan pada Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan.

Dan para Kakanwil secara garis besarnya menyampaikan rencana penetapan terhadap Lapas/Rutan yang akan diusulkan sebagai Pilot Project, bersih dari peredaran HP dan Narkoba. (HUMAS BPHN – tatungoneal).