MASALAH KETIDAKMAMPUAN MENAHAN DIRI ADALAH JUGA MENJADI TITIK AWAL TERJADINYA DRAMA KOSMIS ATAU KEJATUHAN MANUSIA DARI SURGA KE BUMI

Masalah keti­dak­mampuan menahan diri adalah juga menjadi titik awal terjadinya drama kosmis atau kejatuhan manusia dari surga ke bumi

 

Jakarta, WARTA-bphn

Mengawalai kerja di hari pertama dikantor Badan Pembinaan Hukum Nasional – Kemenkumham adalah apel. Bertindak sebagai inspektur upacara Kepala Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional, Agus Subandriyo. Senin, [4/8].

Dalam pidatonya beliau menyampaikan bahwa “Dihari pertama masuk kerja, Di  pagi hari yang mulia, khidmat, dan penuh barakah ini, mari bersama-sama kita perbanyak rasa syukur ke hadirat Allah SWT, seraya terus meningkatkan kualitas dalam berkarya, setelah sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa bagi yang melanjalankannya tentunya kualitas ini akan bermakna dalam kesehariannya,yakni melaksanakan segala perintah-Nya dan menjahui segala larangan-Nya. Substansi dari ajaran puasa adalah latihan menahan atau menguasai diri.

Masalah keti­dak­mampuan menahan diri adalah juga menjadi titik awal terjadinya drama kosmis atau kejatuhan manusia dari surga ke bumi. Realita hidup kemudian, bahwa sumber segala potensi yang mendorong manusia melakukan pelanggaran adalah godaan berupa kesenangan sesaat. Perlu juga untuk diketahui, bahwa pada kenyataannya, hampir seluruh masalah kemanusiaan yang ada sekarang pun terjadi akibat ketidak­mampuan manusia menahan diri dari godaan-godaan tersebut. Julukan 'penjahat' diberikan kepada manusia yang tak mampu mengekang prilaku dan kecondongan jahat; atau 'koruptor', disandangkan kepada pejabat yang tak kuasa menahan godaan materi hingga menyalahgunakan kewenangan.

Saudara-saudara sekalian yang berbahagia, untuk mengetahui apakah kita lulus dalam pendidikan Ramadhan kali ini, hanya diri kita yang pertama kali mengetahuinya. Bagaimana kemampuan kita menahan dan mengendalikan diri pada hari-hari setelah bulan Ramadhan ini, sekali lagi, hanya kita yang mengetahuinya. Kegiatan Apel tersebut diikuti oleh seluruh pegawai BPHN termasuk para eselon II.*tatungoneal