Kilau Emas dan Kekuatan Tanah: Menyingkap Keunikan Tiap Insan
BPHN.GO.ID – Jakarta. Alkisah, Emas selalu merasa dirinya mulia, paling berharga, berkilau dan mewah. Dia menganggap zat lain, terutama Tanah, lebih rendah dan tidak berharga jika dibandingkan dirinya. “Kamu itu kusam dan kotor. Sedangkan aku memiliki cahaya berkilau dan lebih bernilai,” ucap Emas membanggakan dirinya di hadapan Tanah. 
Tanah menjawab, “Engkau memang benda yang mahal dan berkilau. Tetapi engkau tidak bisa menumbuhkan pohon dan bunga. Manusia juga bisa mendirikan rumah di atasku, sedangkan kamu tidak.” Ucapan Tanah tersebut membuat Emas terdiam. 
“Pesan moral dari cerita tersebut adalah, kita tidak boleh membandingkan diri, apalagi membanggakan diri dan menjadi sombong. Setiap makhluk punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,” ujar Penyuluh Hukum Ahli Utama Djoko Pudjiraharjo ketika memberikan amanat dalam Apel Pagi Pegawai di Lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Senin pagi (19/06/2023). 
Oleh karena itu, lanjut Djoko, kita harus saling memahami, saling menghormati dan saling melengkapi satu sama lain. Tanah menyadarkan Emas bahwa nilai sejati bukan ditentukan oleh kekayaan material atau penampilan yang memikat. Setiap elemen kehidupan memiliki keunikan dan peran yang berbeda. 
Dengan memahami hal tersebut, kita tak lagi berkeluh kesah akan keterbatasan orang lain, namun saling merangkul, berkolaborasi dengan kesadaran bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan keunikannya sendiri. 
“Jangan pernah bosan untuk selalu berbuat baik, menghargai keberagaman, dan tidak meremehkan atau menganggap rendah orang lain,” ucap Djoko menutup apel yang berlangsung di Lapangan BPHN tersebut. (HUMAS BPHN)