BPHN.GO.ID – Jakarta. Momen Pemilihan Presiden (Pilpres) kian mendekat. Perbedaan pandangan atau pilihan kerap menjadi pemicu terjadinya keretakan atau perpecahan di antara masyarakat. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyebutkan bahwa pegawai ASN berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu, ASN sepatutnya dapat merajut perdamaian dan menetralkan suasana. Terlebih menjelang momen Pemilu seperti ini.
“Hati-hati (dalam) menggunakan medsos. Terlebih dalam penyebaran berita hoax. Apalagi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) seperti ini. Group Whatsapp sudah ramai dan banyak terjadi perbedaan pandangan,” ungkap Kepala Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional Nofli, melalui amanatnya dalam Apel Pagi Pegawai di Lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Senin (17/10).
Sebagai pemersatu bangsa, Nofli berharap agar seluruh pegawai BPHN dapat menjadi contoh dan teladan yang baik menjelang momen Pemilu nanti. “Kita harus merajut, menetralkan, pihak-pihak atau teman-teman kita, mungkin, yang keliru atau menyebarkan ujaran kebencian dan berita hoax. Jangan sampai orang-orang di sekitar kita terkena Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),” ujar Nofli dalam kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan BPHN ini.
Nofli juga menyampaikan bahwa pada tanggal 18 Oktober nanti akan dilaksanakan acara Pertemuan Nasional Pengelola JDIH Tahun 2022 di Hotel Sahid Jakarta. “Insya Allah acara tersebut akan dihadiri oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan akan diberikan penghargaan kepada pengelola JDIH terbaik. Kegiatan akan diikuti oleh sekitar 400 orang tamu undangan. Yang terpenting, kegiatan tersebut begitu antusias diikuti oleh seluruh anggota JDIH,” ujar Nofli.
Nofli berharap pegawai BPHN dapat turut andil dalam mempromosikan kegiatan Pertemuan Nasional Pengelola JDIH Tahun 2022, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan BPHN, bukan hanya kegiatan Pusat JDIHN. Kontribusi pegawai akan memberikan dampak positif kepada BPHN itu sendiri. (HUMAS BPHN)
“Hati-hati (dalam) menggunakan medsos. Terlebih dalam penyebaran berita hoax. Apalagi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) seperti ini. Group Whatsapp sudah ramai dan banyak terjadi perbedaan pandangan,” ungkap Kepala Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional Nofli, melalui amanatnya dalam Apel Pagi Pegawai di Lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Senin (17/10).
Sebagai pemersatu bangsa, Nofli berharap agar seluruh pegawai BPHN dapat menjadi contoh dan teladan yang baik menjelang momen Pemilu nanti. “Kita harus merajut, menetralkan, pihak-pihak atau teman-teman kita, mungkin, yang keliru atau menyebarkan ujaran kebencian dan berita hoax. Jangan sampai orang-orang di sekitar kita terkena Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),” ujar Nofli dalam kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan BPHN ini.
Nofli juga menyampaikan bahwa pada tanggal 18 Oktober nanti akan dilaksanakan acara Pertemuan Nasional Pengelola JDIH Tahun 2022 di Hotel Sahid Jakarta. “Insya Allah acara tersebut akan dihadiri oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan akan diberikan penghargaan kepada pengelola JDIH terbaik. Kegiatan akan diikuti oleh sekitar 400 orang tamu undangan. Yang terpenting, kegiatan tersebut begitu antusias diikuti oleh seluruh anggota JDIH,” ujar Nofli.
Nofli berharap pegawai BPHN dapat turut andil dalam mempromosikan kegiatan Pertemuan Nasional Pengelola JDIH Tahun 2022, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan BPHN, bukan hanya kegiatan Pusat JDIHN. Kontribusi pegawai akan memberikan dampak positif kepada BPHN itu sendiri. (HUMAS BPHN)