BPHN.GO.ID - Jakarta. Umat Islam di Indonesia hari ini memperingati Hari Raya Idul Adha 1443 H. Sejarah Idul Adha berawal dari kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapatkan ujian berupa wahyu untuk menyembelih anaknya, Ismail AS. Meski begitu berat, Nabi Ibrahim ikhlas dan berusaha mematuhi wahyu Allah. Ismail juga meridhoi niat ayahnya ketika mendengar bahwa hal tersebut adalah perintah dari Sang Khalik.
Nabi Ibrahim kemudian membaringkan puteranya untuk disembelih. Keduanya telah berserah diri kepada kehendak Allah. Tatkala kesabaran dan keikhlasan mereka terlihat nyata, Allah menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan kambing (gibas).
Pada hakikatnya, Idul Adha adalah momentum pengingat umat muslim untuk menjalankan ibadah haji dan berkurban. Lebih dari itu, Hari Raya ini juga memberikan hikmah mengenai pentingnya rasa syukur serta keikhlasan untuk berbagi di jalan Allah.
Berangkat dari hikmah kisah Nabi Ibrahim AS, Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban pada Minggu (10/7) di sebelah Masjid Nur Al Ihsan BPHN. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris BPHN Audy Murfi, Kepala Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum Kartiko Nurintias, Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional Djoko Pudjirahardjo serta anggota Dewan Kemakmuran Masjid Nur Al Ihsan BPHN. Shohibul Kurban pada Idul Adha kali ini adalah pegawai BPHN, dengan total enam hewan kurban yang terdiri dari tiga kambing dan tiga sapi.
"Tidak ada satu amalpun yang dilakukan anak cucu Adam pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah SWT dibandingkan amalan menumpahkan darah (hewan). Sesungguhnya ia (hewan-hewan yang dikurbankan itu) pada hari kiamat kelak akan datang dengan diiringi tanduk, kuku, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah yang ditumpahkan (dari hewan itu) telah diletakkan Allah SWT di tempat khusus sebelum ia jatuh ke permukaan tanah. Oleh karena itu, doronglah diri kalian untuk suka berkurban." (HR al Hakim, Ibnu Majah, dan at Tirmidzi)
Selain diperintahkan oleh agama, kegiatan berkurban ini sejalan dengan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. BPHN sebagai institusi pemerintah diharapkan perannya untuk dapat berkontribusi nyata kepada masyarakat. Perwujudan dari hal tersebut, BPHN turut membagikan daging kurban kepada masyarakat di lingkungan sekitar BPHN.
Semoga ibadah kurban yang dilakukan oleh para Shohibul Kurban pada Idul Adha kali ini mendapatkan berkah, diterima amalannya oleh Allah SWT, serta bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. (HUMAS BPHN)
Nabi Ibrahim kemudian membaringkan puteranya untuk disembelih. Keduanya telah berserah diri kepada kehendak Allah. Tatkala kesabaran dan keikhlasan mereka terlihat nyata, Allah menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan kambing (gibas).
Pada hakikatnya, Idul Adha adalah momentum pengingat umat muslim untuk menjalankan ibadah haji dan berkurban. Lebih dari itu, Hari Raya ini juga memberikan hikmah mengenai pentingnya rasa syukur serta keikhlasan untuk berbagi di jalan Allah.
Berangkat dari hikmah kisah Nabi Ibrahim AS, Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban pada Minggu (10/7) di sebelah Masjid Nur Al Ihsan BPHN. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris BPHN Audy Murfi, Kepala Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum Kartiko Nurintias, Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional Djoko Pudjirahardjo serta anggota Dewan Kemakmuran Masjid Nur Al Ihsan BPHN. Shohibul Kurban pada Idul Adha kali ini adalah pegawai BPHN, dengan total enam hewan kurban yang terdiri dari tiga kambing dan tiga sapi.
"Tidak ada satu amalpun yang dilakukan anak cucu Adam pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah SWT dibandingkan amalan menumpahkan darah (hewan). Sesungguhnya ia (hewan-hewan yang dikurbankan itu) pada hari kiamat kelak akan datang dengan diiringi tanduk, kuku, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah yang ditumpahkan (dari hewan itu) telah diletakkan Allah SWT di tempat khusus sebelum ia jatuh ke permukaan tanah. Oleh karena itu, doronglah diri kalian untuk suka berkurban." (HR al Hakim, Ibnu Majah, dan at Tirmidzi)
Selain diperintahkan oleh agama, kegiatan berkurban ini sejalan dengan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. BPHN sebagai institusi pemerintah diharapkan perannya untuk dapat berkontribusi nyata kepada masyarakat. Perwujudan dari hal tersebut, BPHN turut membagikan daging kurban kepada masyarakat di lingkungan sekitar BPHN.
Semoga ibadah kurban yang dilakukan oleh para Shohibul Kurban pada Idul Adha kali ini mendapatkan berkah, diterima amalannya oleh Allah SWT, serta bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. (HUMAS BPHN)