Jakarta, WARTA-bphn
Di hari Idul Adha, atau juga disebut hari raya qurban mengandung dua nilai, yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Sedangkan dikatakan kesalehan sosial, karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhuafa lainnya. Selain itu kaum Muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.
Oleh karenanya, semangat untuk terus ‘berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus, yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial, demikian Kepala BPHN,Wicipto Setiadi sampaikan dalam kegiatan pemotongan Hewan qurban.
Untuk tahun ini Mesjid Al.Ihsan BPHN menyembelih 5 Sapi dan 4 Kambing, yang selanjutnya daging hewan kurban tersebut disalurkan pada pasyarakat disekitar kantor BPHN.
Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Pusat Pengembangan dan Penelitian Hukum Nasional Yunan Hilmy, Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional, Agus Subandriyo serta beberapa pegawai dilingkungan BPHN.*tatungoneal-HUMAS