BPHN.GO.ID – Jakarta. Juan Román Riquelme, seorang legenda sepak bola asal Argentina, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan mengejutkan: ia benci sepak bola modern. Pria yang dulu dijuluki “El Ultimo Diez” atau “No. 10 Terakhir” ini beranggapan dirinya tak akan bisa bermain di era ini. Ia merasa beruntung lahir 20 tahun lebih awal, ketika role nomor 10, seorang playmaker, masih ada.
Sepak bola berkembang dan berevolusi secara konstan. Jika dahulu jalannya permainan begitu ditentukan oleh seorang playmaker, saat ini sepak bola mengutamakan permainan kolektif, proaktif tiap pemain serta kerja sama tim.
Plt. Sekretaris Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Constantinus Kristomo, melihat bahwa evolusi serupa juga terjadi dalam dinamika berorganisasi. Individu dengan skill/kemampuan tinggi tak lagi jadi satu-satunya andalan.
“No. 10 saat ini hanya angka. Begitu pula dengan organisasi modern. Saat ini kita tidak butuh superman, namun kita butuh super team,” ujar Kristomo ketika memberikan amanat dalam Apel Pagi Pegawai di Lingkungan BPHN, Senin pagi (18/09/2023), di Lapangan BPHN.
Orang yang dibutuhkan organisasi saat ini, lanjut Kristomo, adalah individu yang mampu bermain sebagai “team player”. Mereka harus mampu mengatasi ego mereka demi soliditas sesama pegawai.
Kritomo memberikan contoh, pada 13 September lalu, BPHN menerima penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta V Kementerian Keuangan. BPHN diakui sebagai institusi terbaik yang berhasil meningkatkan Nilai Indikator Kinerja Deviasi Halaman III DIPA Semester I Tahun Anggaran 2023.
Seminggu sebelumnya, Program Bantuan Hukum meraih penghargaan dalam Open Government Partnership (OGP) Awards 2023 di Tallin, Estonia. Program ini mendapatkan nilai tertinggi di antara program-program negara lain di Asia Pasifik. Kedua penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja sama tim yang solid.
“Kedua penghargaan tersebut dapat tercapai karena hasil kerja sama setiap pusat. Maka, di era modern ini, mari kita bekerja sama, saling bahu membahu dan kantongi ego masing-masing,” ungkap Kristomo menutup amanatnya. (HUMAS BPHN)
Sepak bola berkembang dan berevolusi secara konstan. Jika dahulu jalannya permainan begitu ditentukan oleh seorang playmaker, saat ini sepak bola mengutamakan permainan kolektif, proaktif tiap pemain serta kerja sama tim.
Plt. Sekretaris Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Constantinus Kristomo, melihat bahwa evolusi serupa juga terjadi dalam dinamika berorganisasi. Individu dengan skill/kemampuan tinggi tak lagi jadi satu-satunya andalan.
“No. 10 saat ini hanya angka. Begitu pula dengan organisasi modern. Saat ini kita tidak butuh superman, namun kita butuh super team,” ujar Kristomo ketika memberikan amanat dalam Apel Pagi Pegawai di Lingkungan BPHN, Senin pagi (18/09/2023), di Lapangan BPHN.
Orang yang dibutuhkan organisasi saat ini, lanjut Kristomo, adalah individu yang mampu bermain sebagai “team player”. Mereka harus mampu mengatasi ego mereka demi soliditas sesama pegawai.
Kritomo memberikan contoh, pada 13 September lalu, BPHN menerima penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta V Kementerian Keuangan. BPHN diakui sebagai institusi terbaik yang berhasil meningkatkan Nilai Indikator Kinerja Deviasi Halaman III DIPA Semester I Tahun Anggaran 2023.
Seminggu sebelumnya, Program Bantuan Hukum meraih penghargaan dalam Open Government Partnership (OGP) Awards 2023 di Tallin, Estonia. Program ini mendapatkan nilai tertinggi di antara program-program negara lain di Asia Pasifik. Kedua penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja sama tim yang solid.
“Kedua penghargaan tersebut dapat tercapai karena hasil kerja sama setiap pusat. Maka, di era modern ini, mari kita bekerja sama, saling bahu membahu dan kantongi ego masing-masing,” ungkap Kristomo menutup amanatnya. (HUMAS BPHN)