BPHN.GO.ID – Jakarta. Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah forum internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tahun 2022 ini. G20 merupakan perhelatan akbar yang menghubungkan negara-negara dengan perekonomian besar dunia. G20 juga begitu penting menegaskan peran Indonesia dalam partisipasi aktifnya di dunia internasional.
Dalam kegiatan Apel Pagi Pegawai di Lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Kepala Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum (Kapusluhbankum) Kartiko Nurintias menyampaikan bahwa sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Insan Pengayoman, para pegawai berkewajiban untuk ikut berpartisipasi menyukseskan kegiatan G20. Terlebih dengan adanya Surat Edaran dari Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM serta arahan dari Kepala BPHN untuk glorifikasi kegiatan yang berlangsung di Bali tersebut.
“G20 merupakan forum kerja sama internasional. Forum ini dihadiri oleh 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa. Kita tahu persis G20 mewakili 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan internasional serta 80 persen perekonomian dunia. Forum ini sangat bermanfaat dan ada kewajiban kita sebagai Insan Pengayoman untuk berpartisipasi menyukseskan G20,” tegas Kartiko dalam amanat yang disampaikannya pada Senin (31/10) di Lapangan BPHN.
Minggu lalu, BPHN melalui Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum melakukan diseminasi kesadaran dan kepatuhan hukum kepada turis asing yang mengunjungi destinasi wisata di Bali bertajuk BPHN Sympathetic Campaign for G20 (Kampanye Simpatik BPHN untuk G20) “From Indonesia to a Peaceful and Prosperous World”. “Bersama Sekretaris BPHN, Tim Humas dan Tim Pusluhbankum, kami membagikan bunga mawar kepada turis sekaligus memberikan imbauan dan edukasi sehingga turis dapat menyampaikan kepada kerabatnya untuk mematuhi hukum yang ada di Indonesia,” ujar Kartiko.
Kartiko berharap, sosialisasi seperti ini menjadi pola penyuluhan hukum baru. Di mana sebelumnya penyuluhan hukum berfokus pada pengumpulan massa atau orang-orang saja, saat ini lebih ditekankan kepada pengelolaan atau pemberitaan yang dilihat dunia. Kemudian, pengelolaan atau pemberitaan tersebut disebarkan melalui sosial media atau kunjungan langsung.
“Di Bali, kami juga berkolaborasi bersama pemuka adat. Bersama-sama kita menyapa turis secara humanis dan memberikan pesan yang baik kepada mereka. Semoga G20 dapat mengangkat citra Indonesia yang berperan aktif dalam kancah perekonomian dan perpolitikan dunia,” tutup Kartiko. (HUMAS BPHN)