Jakarta, BPHN.go.id – Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H Laoly menyampaikan pesan mendalam kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil rekrutmen tahun 2017. Kata-kata itu ia sampaikan sewaktu melantik dan mengambil sumpah 17.525 CPNS unit Utama di Balai Sarbini Jakarta, Jumat (1/2) serta Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI melalui sambungan telekonferensi.

Dalam amanatnya, Yasonna mengatakan rekrutmen CPNS yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM menjadi kunci atas maju atau tidaknya organisasi sekira 20-25 tahun mendatang. Seleksi CPNS tahun 2017 lalu yang diikuti kurang lebih 1,1 juta, disaring hingga mendapatkan 17.528 Aparatur Sipil Negara (ASN). Yasonna menyebut, jumlah itu merupakan yang terbesar diantara Kementerian/Lembaga lain yang turut merekrut CPNS.

“Pelantikan belasan ribu (CPNS) ini bukanlah prestasi. Ini (pelantikan,-red) baru menjadi legacy kalau 17.525 PNS, pada waktunya nanti menjadi abdi negara yang berintegritas, cerdas, profesional, akuntabel, sinergi, transparan dan inovatif serta memberikan yang terbaik buat bangsa. Saya mengatakan, I have a legacy of this,” kata Yasonna di Balai Sarbini.

Selama masa orientasi CPNS Tahun 2017, Yasonna menemui CPNS Kementerian Hukum dan HAM di seluruh Indonesia. Saat kunjungan dinas ke daerah, ia menyempatkan diri untuk memberikan motiviasi kepada seluruh CPNS. Pesannya hanya satu, namun begitu berat dijalankan. Integritas. Yasonna selalu mengutip pernyataan Waren Buffet, yang lengkapnya berbunyi: Somebody once said that in looking for people to hire, you look for three qualities: integrity, intelligence, and energy. And if you don’t have the first, the other two will kill you. You think about it; it’s true. If you hire somebody without [integrity], you really want them to be dumb and lazy.

“Orang pintar ditambah energi yang kuat, hasilnya akan sangat dahsyat. Tetapi, tanpa adanya integritas, daya rusaknya besar,” kata Yasonna.

Integritas selalu menjadi isu di kalangan birokrat tanah air. Kehadiran 17.525 PNS yang baru dilantik diharapkan menjadi penggerak organisasi menuju kearah yang lebih baik. Yasonna mengatakan, PNS Kementerian Hukum dan HAM dituntut bekerja profesional, akuntabel, sinergi, transparan, dan inovatif. Lima nilai ini kemudian dijadikan jargon tata nilai “Kami Pasti”. Mengutip pernyataan Stephen Covey: There are certain things that are fundamental to human fulfillment. To live, to love, to learn, to leave a legacy. Yasonna menekankan pada poin, tinggalkanlah warisan terbaik di manapun berada.

“Kejarlah mimpi setinggi langit, kalau pun terjatuh kalian berada di antara bintang-bintang. Jangan bermimpi menjadi Kepala Bagian (Kabag,red), tapi Menteri Hukum dan HAM. You have to keep dreaming, lalu kerja keras untuk mendapatkannya. Saya berharap bisa hidup 20 tahun lagi, melihat kalian semua menjadi orang-orang sukses dan berhasil bagi nusa dan bangsa,” kata Yasonna.

Revolusi Industri 4.0

Internet of things, artificial inteligence, dan big data menjadi hal lumrah dalam revolusi industri 4.0. Dikatakan Yasonna, PNS Kementerian Hukum dan HAM harus selalu belajar dan menyempurnakan kemampuan menghadapi tantangan tersebut. Kementerian Hukum dan HAM beberapa tahun lalu sudah lebih dulu fokus membangun e-government. Digitalisasi pelayanan satu per satu dibangun demi mempermudah pelayanan.

Tahun ini, lanjut Yasonna, Kementerian Hukum dan HAM fokus membangun dan memperkuat SDM. Salah satu program yang diluncurkan adalah metode pembelajaran dalam jaringan, e-learning. Metode ini diharapkan mempermudah organisasi dalam meningkatkan kualitas aparaturnya mengingat jumlah pegawai Kementerian Hukum dan HAM hingga saat ini mencapai kurang lebih 60.000an pegawai. Dengan media internet, porsi tatap muka dalam diklat tidak lagi dominan, melainkan dapat dilakukan di unit kerja masing-masing.

“Teruslah belajar dan memperbaiki diri. Mudah-mudahan kalian menjadi tidak hanya tunas pengayoman, tetapi menjadi bintang dari Pengayoman di kemudian hari. Selamat bekerja, selamat bertugas, tuhan memberkati kalian semua. Jangan pernah berhenti berupaya,” kata Yasonna.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin, dalam kesempatan yang sama, mengatakan pembangunan SDM menjadi prioritas pemerintah tahun ini. Setelah tahun sebelumnya, besar-besaran menyiapkan infrastruktur fisik, Menteri PAN-RB mengatakan pihaknya diberi mandat untuk memastikan peningkatan kualitas PNS menuju world class government.

Untuk diketahui, acara pelantikan dan pengambilan sumpah CPNS Tahun 2017 juga dirangkaikan pembukaan masa orientasi CPNS Tahun 2018. Menteri PAN-RB, Ketua Ombudsman RI, Amzulian Rifai, perwakilan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) hadir menyaksikan acara. Sejumlah Pimti Madya dan Pratama Kementerian Hukum dan HAM turut hadir. (Baca Juga: Evaluasi Berkala, Cara Kepala BPHN Pecut Semangat CPNS)

Kepala BPHN Prof R. Benny Riyanto, sebelumnya pernah meminta agar 15 CPNS di BPHN mempertahankan etos kerja yang selama ini dinilai baik. Pasalnya, pimpinan akan menerapkan evaluasi tahunan terhadap CPNS hasil rekrutmen tahun 2017 yang lalu.

Sekedar informasi, 15 CPNS ditempatkan pada unit setingkat eselon II di lingkungan BPHN, yakni Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum, Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum, Pusat Dokumentasi dan Jaringan Infomasi Hukum, Pusat Perencanaan Hukum, dan Sekretariat. 11 CPNS berlatar belakang Sarjana Hukum, 2 CPNS, masing-masing bergelar Sarjana Komputer dan Sarjana Sistem Informasi, dan 2 CPNS Sarjana Ekonomi. 

“Saya akan perintahkan Kepala Bagian (Kabag) Kepegawaian untuk melakukan evaluasi tahunan kepada CPNS,” kata Prof R. Benny saat memberikan arahan kepada CPNS awal Januari kemarin.

Penulis: Nanda Narendra P

Foto: Alfa

Editor: Erna Priliasari