Bimbingan Teknis Bahasa Isyarat: Langkah Progresif Perluas Aksesibilitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Tuli)

BPHN.GO.ID – Jakarta. Badan Pembinaan Nasional mengambil langkah progresif dalam upaya memperluas aksesibilitas pelayanan publik bagi masyarakat. Pegawai BPHN diberikan Bimbingan Teknis Belajar Bahasa Isyarat dari Silang.id, Selasa (23/4). Kegiatan ini menjadi momen penting dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berkebutuhan khusus, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran.

 

Bahasa isyarat, sebuah sistem komunikasi yang mengutamakan gestur manual, bahasa tubuh, dan gerakan bibir, dianggap sebagai jembatan vital yang memungkinkan komunikasi efektif dengan saudara-saudara kita yang tuli. Dalam konteks ini, BPHN turut serta sebagai institusi yang bertujuan memberikan aksesibilitas dan layanan inklusif kepada masyarakat, termasuk komunitas tuli.

 

Bimbingan teknis ini tidak hanya untuk memperluas kemampuan komunikasi peserta, tetapi juga untuk menegaskan komitmen pada nilai-nilai keberagaman dan keadilan. Dalam lingkup pelayanan publik, pemahaman dan penggunaan bahasa isyarat sangatlah penting, terutama bagi pegawai yang bertanggung jawab di bidang customer service, humas, dan penyuluhan hukum.

 

Widya Oesman selaku Kepala Bagian Sumber Daya Manusia BPHN, saat membuka kegiatan menyampaikan harapannya untuk semua peserta bimbingan teknis ini dapat mempelajari dan menguasai kemampuan bahasa isyarat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai unit organisasi, termasuk layanan konsultasi hukum, JDIHN (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional), PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), dan perpustakaan hukum.

 

Hadir sebagai Narasumber, Joan Nurhalim (Edukator Silang.id) dan Andhika Pratama (Juru Bahasa Isyarat Silang.id) menyambut baik kegiatan bimtek ini sebagai langkah yang akan menghasilkan peningkatan nyata dalam pelayanan publik yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran.

 

Dalam kegiatan bimtek, peserta pelatihan diajari beberapa bahasa isyarat dasar dan juga mempraktikkan langsung bahasa isyarat sehingga para peserta bisa langsung memahaminya. Peserta pelatihan juga dengan antusias mengikuti jalannya pelatihan hingga ujung acara.