BPHN.GO.ID – Jakarta. “Jangan pernah merasa benar, sebab orang yang selalu merasa benar, itu sudah enggak benar. Orang benar itu selalu merasa tidak benar, dan makanya selalu bertobat pada Allah”. Kutipan tersebut disitir dari jawaban KH. Buya Syakur Yasin, salah satu ulama terkemuka Indonesia, ketika ditanya oleh salah satu jamaah yang bingung tentang madzhab mana yang harus ia ikuti agar keyakinannya mantap.
Dalam Apel Pagi Pegawai di Lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Analis Hukum Ahli Utama, Bambang Iriana Djajaatmadja, mengajak kita untuk merenungkan perkataan Buya Syakur Yasin terkait kebenaran tersebut. Menghindari sikap “paling benar” dalam kehidupan sehari-hari penting dilakukan, karena hal tersebut dapat menutup diri dari kritik dan saran yang mungkin membantu dalam pembenahan diri kita.
“Jika kita ingin menjadi orang yang benar, kuncinya adalah jangan merasa paling benar. Orang yang merasa paling benar itu, malah dapat menjadi orang yang paling tidak benar,” pungkas Bambang dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Moedjono BPHN, Jakarta Timur, pada Senin pagi (29/01/2024).
Bambang Iriana Djajaatmadja menjelaskan bahwa pandangan ini sangat relevan dengan konteks pemilihan umum yang akan segera diselenggarakan. Menurutnya, apa pun pilihan seseorang, harus dihargai. Jangan saling menjatuhkan dan merasa pilihannya paling benar. Ia berharap pemilu yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Valentine ini dapat berjalan dengan damai.
“Hari Valentine identik dengan rasa kasih sayang. Mudah-mudahan pesta demokrasi yang diadakan tanggal 14 Februari nanti juga berjalan dengan kasih sayang, penuh kedamaian, dan senantiasa diberikan petunjuk oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup Bambang. (HUMAS BPHN)