BPHN.GO.ID – Jakarta. Di tengah tantangan berat selama kurang lebih tiga tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan kekuatannya dalam menangani pandemi Covid-19. Tak hanya itu, Indonesia juga terus berupaya memulihkan dan mengembangkan perekonomiannya. Hal tersebut menjadi momentum untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional ke 115 sebagai sebuah upaya membangun semangat kebangsaan untuk bangkit pasca pandemi.
Y. Ambeg Paramarta, Kepala Badan Strategi Kebijakan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), menyatakan bahwa Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati hari ini, Senin (22/05/2023), juga dapat dimaknai sebagai momen untuk menghargai perjuangan bersama..
"Seluruh elemen bangsa saling bahu-membahu berkolaborasi menerapkan nilai-nilai persatuan juga kesatuan dalam mewujudkan kebangkitan bangsa kita dari berbagai krisis global, baik kesehatan, perekonomian, hingga geopolitik sekalipun," ujar Ambeg saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-115.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,31% (Year-on-year/yoy) pada tahun 2022. Hal ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 3,70% (yoy) pada tahun 2021 dan bahkan melampaui capaian pertumbuhan sebelum masa pandemi pada tahun 2019.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2023 terus bertumbuh 5,03% (yoy), menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,01% (yoy).
"Kami berharap agar pencapaian ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia," kata Ambeg ketika membacakan sambutan dari Plt. Menteri Komunikasi dan Informatika.
Selain merayakan berbagai pencapaian bangsa Indonesia, Ambeg melanjutkan, Hari Kebangkitan Nasional juga memberikan makna mensyukuri setiap langkah kemajuan, perbaikan, atau bahkan pelajaran yang diperoleh dari perjuangan kita. Kebangkitan Indonesia di tengah krisis global juga tercermin melalui peran sentral Indonesia dalam berbagai forum internasional.
"Dunia telah menyaksikan kepiawaian Indonesia dalam memimpin forum yang beranggotakan 20 negara/entitas regional, dengan kekuatan memimpin forum yang beranggotakan 20 negara/entitas regional dengan kekuatan ekonomi terbesar, yakni G20," ujarnya di lapangan upacara Kemenkumham.
Kepemimpinan Indonesia di tingkat global juga terus berlanjut dengan keketuaannya dalam forum ASEAN tahun 2023 yang efektif berlaku sejak 01 Januari 2023 lalu.
Ambeg berharap, tingginya kepercayaan dunia kepada Indonesia dapat jadi momentum untuk mengimplementasikan semangat kebangkitan nasional dalam menyambut era baru pasca pandemi Covid-19. Hal ini sekaligus memantapkan langkah bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
"Bara api semangat kebangkitan yang kita jaga saat ini dapat menjadi lentera penerang harapan, sekaligus penunjuk jalan bagi perjuangan generasi penerus bangsa kelak," tutupnya. (HUMAS BPHN)