Page 31 - Warta BPHN - Tahun Ke III Edisi XVII April - Juni 2016

Basic HTML Version

Dewi, Mahasiswa Semester IV, Jurusan Transport System Engeenering, Sapienza University of Rome
Pancasila menurut saya merupakan landasan hidup kiranya benar-
benar bisa menjadi pegangan bagi kami sebagai pelajar Indonesia di
luar negeri untuk menjaga martabat diri danmartabat bangsa. Sekecil
apapun yang kami lakukan disini, yang dilihat orang bukan hanya diri
kami, tetapi juga negara kami. Menjadi cerminan dari negara,
membuat kami semakin menyadari bahwa nilai-nilai Pancasila-lah
yangmenguatkan rasa kecintaan kami pada Indonesia.
Intan, Mahasiswa Semester Akhir Jurusan International Development, University of Sheffield, United Kingdom
Mendapatkan kesempatan kuliah di luar negeri justrumembukamata saya akan
indahnya Indonesia. Jika berbicara dalam konteks Pancasila, dengan
membandingkan dengan kenyataan hidup di luar negeri, justru disinilah saya
menyadari bahwa ternyata dasar negara kita telah disusun sebaik-sebaiknya
oleh para pejuang terdahulu. Nilai-nilai Ketuhanan YME, Kemanusiaan,
persatuan, musyawarah dan mufakat ternyata tak selamanya diterapkan oleh
setiap orang. Saya berusaha menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari termasuk dalam bergaul dengan teman berbeda kebudayaan, cara
pandang, dan latar belakang. Dengan Pancasila, saya belajar untuk membaur
tanpamengubah identitas ke-indonesia-an saya.
Danang Risdianto, Pegawai BPHN
Menurut Danang, Era Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi satu fase yang menandai
sekat-sekat antar negara semakin tipis. Setiap negara harus dilengkapi dengan
instrumen hukum yang mampu menjaga pertahanan dan keamanan suatu negara
serta tetap mengedepankan kesejahteraan sosial rakyatnya. Pancasila sebagai dasar
negara sudah sepatutnya dipergunakan sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia
dalam menyikapi pergaulan internasional di era globalisasi saat ini. Dalam beberapa
tahun terakhir, intensitas ancaman keamanan lintas negara menunjukkan angka yang
cukup signifikan dan telah mengancam ketenangan dan kenyamanan hidup manusia.
Bagi Indonesia, ancaman keamanan lintas negaramenjadi salah satu tantangan untuk
ditanggulangi secara serius dengan menggunakan pendekatan lintas lembaga, baik
secara nirmiliter maupun militer. Guna mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan suatu ketahanan
nasional yang kokoh serta bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Apabila hal tersebut dapat terwujud
maka diharapkan akan tercipta sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prof. Juwono
Sudarsonomenyebutkan bahwa pertahanan terbaik suatu bangsa adalah keadilan sosial rakyatnya (
the best
defense is social justice
). Hal ini tentunya sesuai dengan bunyi sila kelima Pancasila yang menegaskan untuk
menciptakan suatu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
KATA MEREKA
Warta BPHN : III Edisi XVII April - Juni 2016
31
"Gerakan Ayo Kerja, Kami PASTI !”